Minggu, 03 April 2011

rumah minimalis

sekedar share ya all.....
ni proyek pertama gw yang gol......
mayan dapet duit jajan... hehehe yang mau komentar silakan...


















DENAH LANTAI  DASAR

















DENAH LANTAI 2



























Jumat, 11 Maret 2011

LAWANG SEWU

PETA TAHUN 1800
Judul Peta : Plan Platte Grond van Samarang
Tahun : 1800
Sumber : B. Brommer

















Lawang sewu terletak di komplek tugumuda, dahulu merupakan gedung megah bergaya art deco, yang digunakan Belanda sebagai kantor pusat kereta api  ( trem ), atau lebih dikenal dengan Nederlandsch Indische Spoorweg Maschaappij ( NIS ). Bangunan karya Arsitek Belanda Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J Queendag menurut catatan sejarah dibangun tahun 1903, kemudian diresmikan pada tanggal 1 juli 1907.Masyarakat Semarang lebih mengenal gedung ini dengan sebutan Gedung LaswangSewu, mengingat gedung ini memiliki jumlah pintu dalam jumlah banyak, yangt dalam arti kiasan banyak berarti jumlahnya seribu atau lebih , yang dalam bahasa jawa LawangSewu.Lawang berarti pintu dan Sewu berarti seribu.
                                                    TAMPAK SAMPING
                                                TAMPAK DARI SALAH SATU LORONG
 
Dalam perkembangannya setelah kemerdekaan digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Indonesia ( DKARI ) atau sekarang PT. Kereta Api Indonesia. Kemudian untuk kepentingan militer, yaitu sebagai kantor KODAM IV Diponegoro ( yang kini dipusatkan di Watu Gong ), dan terakhir digunakan sebagai Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Jawa Tengah. Saat ini gedung yang masuk dalam 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang digunakan sebagai objek wisata dengan fasilitas berupa peninggalan sejarah arsitek bangunan kuno dan antik, ada ruang bawah tanah dan menara informasi, sering pula digunakan sebagai tempat pameran dalam event tertentu.
 

 
 
 

Kamis, 10 Maret 2011

inspirasi merubah maya menjadi nyata

Architect : kotaro
domisili : Japan

nih mahakarya yang sangat indah... wajib menjadi inspirasi kita sebagai arsitek indonesia..




"Hidup tanpa inspirasi mustahil",setidaknya ini menjadi kalimat penghibur untuk mengharapkan hari-hari Anda berlalu dengan indah. Dan di bawah ini inspirasi yang dilahirkan oleh Kotaro, arsitek jepang, tentang gagasan yang membawa Anda ke sebuah kesubliman baru. Inilah kekuatan inspirasi. Bisa mengubah dunia. Setidaknya....








jangan pernah berhenti menginspirasi otak anda.. karena dengan begitu akan terlahir maha karya - mahakarya baru yang dapat menghiasi dunia ini melalui tangan anda..

Rabu, 09 Maret 2011

Green Arsitektur

Green Arsitektur :
Penyebab munculnya green Arsitektur :

Kekurangan sumber energy tidak terbarukan merupakan salah satu pemicu munculnya green arsitektur ke dalam perancangan bangunan, namun pemicu sebenarnya adalah “global warming” ( efek rumah kaca ) hal inilah yang menjadi penyebab banyaknya perancangan yang mewajibkan untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya.

  • Pengertian secara Umum  :
Green Architecture adalah suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan dan mengambil keuntungan dari 4 dasar Unsur natural yang ada dilingkungannya dan membuat hubungan saling menguntungkan dengan alam, yaitu      :
Ø  Udara, yaitu suhu, angin, iklim dll
Ø  Api, yaitu matahari, Unsur panas, dll
Ø  Bumi, yaitu faktor unsure Tanah, habitat, flora, dan fauna dll

  • Pengertian secara khusus
Green Architecture merupakan suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan unsur – unsur alam yang terkandung di suatu tapak untuk dipergunakan.

Definisi Green Architecture
Green Architecture atau arsitektur Hijau pada dasarnya berupaya untuk membentuk suatu lingkungan yang lebih menyenangkan bagi manusia pemakainyadan member nilai tambah bagi generasi masa depan yang akan menggunakannya.
Menurut Brenda dan Robert vale dalam bukunya Green Architecture : design for a sustainable future, menerapkan 6 prinsip dasar dalam perencanaan Green architecture yaitu            :

  • Konservasi energy ( conserving with energy )
Suatu massa bangunan dalam pengoprasiannya harus meminimalkan penggunaan bahan bakar maupun energy listrik dengan mengoptimalisasikan energy alami disekitarnya.     

  • Bekerjasama dengan iklim ( working with climate )
Suatu massa bangunan didesign berdasarkan iklim yang ada dan sumber energy alami yang terkandung. Dan menyelaraskan rancangan dengan iklim yang berlaku.

  • Meminimalkan kebutuhan sumber – sumber daya alam yang baru
( minimizing with new resource )
Suatu massa bangunan didesign sehingga meminimalkan kebutuhan sumber – sumber daya alam yang baru sehingga kelangsungan sumber-sumber daya alam tersebut dapat digunakan untuk generasi selanjutnyasebisa mungkin menggunakan bahan yang sudah ada dan tidak perlu menciptakan yang baru karena biarlah generasi berikutnya yang menggunakan bahan baru tersebut.

  • Respek terhadap pemakai ( respect with users )
Suatu massa bangunan yang memperhatikan kepentingan semua orang yang terlibat pada bangunan itu. Karena menerapkan teori “green architecture” bukan berarti kita hanya memperdulikan apa yang baik buat alam, tetapi kita juga harus perduli akan kebutuhan manusia, hal itu membuktikan bahwa teori green arsitektur adalah teori yang member keuntungan dari hubungan antara manusia, bangunan dan alam.

  • Respek terhadap tapak ( respect with site )
A building will ‘touch-this-earth-lightly’. Maksudnya suatu massa bangunan dapat dipindahkan dan tetap meninggalkan kondisi tapak seperti semula ( sebelum bangunan itu ada ). Tidak hanya perduli lingkungan tetapi terhadap tapak yang dipakai juga harus diperhatikan dampaknya karena produk yang kita rancang adalah species baru yang akan memasuki habitat yang sudah ada yaitu lingkungan di ala mini.

  • Kesatuan ( holism )
Semua prinsip green arsitektur mesti mengandung pendekatan yang fleksibel terhadap kondisi lingkungan yang akan dibangun. Poin – poin diatas tidak kaku harus dilaksanakan tetapi kita musti peka melihat yang mana yang baik untuk dipergunakan oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Green architecture tidak bersifat baku/kaku karena masih berprinsip pada lingkungannya.


sustainable design

Arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.

Dampak negatif dari pembangunan konstruksi sangat beragam, antara lain adalah dieksploitasinya sumber daya alam secara berlebihan. Simak saja, pertambangan sumber daya alam yang dikeruk habis-habisan, penggundulan hutan tanpa penanaman kembali, dimana hal-hal semacam ini dapat menurunkan kualitas sumber daya alam lain di bumi. Tidak hanya itu, teknologi dan hasil teknologi yang digunakan manusia seperti kendaraan, alat-alat produksi dalam sistem produksi barang dan jasa (misalnya pabrik), peralatan rumah tangga dan sebagainya dapat menimbulkan dampak negatif akibat emisi gas buangan, limbah yang mencemari lingkungan.

Tampaknya, sangat tidak mudah untuk menghilangkan sama sekali dampak dari pembangunan dan konstruksi terhadap lingkungan. Tentunya tidak mungkin untuk melarang orang membangun, karena sudah menjadi kebutuhan manusia, sehingga yang dapat dilakukan adalah memasukkan konsep arsitektur berkelanjutan dalam rangka meminimalkan dampak negatif konstruksi terhadap lingkungan. Banyak tokoh arsitektur, di Indonesia misalnya Adi Purnomo, Eko Prawoto, Ahmad Tardiyana, dan lain-lain, mengembangkan konsep arsitektur berkelanjutan secara pribadi dan melalui pengalaman dalam praktek desain arsitektur dan dalam dunia akademis. Konsep arsitektur berkelanjutan, yang disampaikan oleh berbagai narasumber dan praktisi dalam konsep ini memiliki banyak persamaan, yaitu menyerukan agar sumber daya alam dan potensi lahan tidak digunakan secara sembarangan, penggunaan potensi lahan untuk arsitektur yang hemat energi, dan sebagainya.

Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung arsitektur berkelanjutan, antara lain dalam efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisisensi penggunaan material, penggunaan teknologi dan material baru, dan manajemen limbah.
Perlunya lebih banyak promosi bagi arsitektur berkelanjutan adalah sebuah keharusan, mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas atmosfer bumi yang memberi dampak pada pemanasan global. Semakin banyak arsitek dan konsultan arsitektur yang menggunakan prinsip desain yang berkelanjutan, semakin banyak pula bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat pembangunan. Dorongan untuk lebih banyak menggunakan prinsip arsitektur berkelanjutan antara lain dengan mendorong pula pihak-pihak lain untuk berkaitan dengan pembangunan seperti developer, pemerintah dan lain-lain. Mereka juga perlu untuk didorong lebih perhatian kepada keberlanjutan dalam pembangunan ini dengan tidak hanya mengeksploitasi lahan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa kontribusi bagi lingkungan atau memperhatikan dampak lingkungan yang dapat terjadi.
Arsitektur berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen Internasional tentang pembangunan berkelanjutan karena arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama konsep pembangunan berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.

Sebagai proses perubahan, pembangunan berkelanjutan harus dapat menggunakan sumber daya alam (SDA), investasi, pengembangan teknologi, serta mampu meningkatkan pencapaian kebutuhan dan aspirasi manusia. Dengan demikian, arsitektur berkelanjutan diarahkan sebagai produk sekaligus proses berarsitektur yang erat mempengaruhi kualitas lingkungan binaan yang bersinergi dengan faktor ekonomi dan sosial, sehingga menghasilkan karya manusia yang mampu meneladani generasi berarsitektur di masa mendatang.
Proses keberlanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan, mulai dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan. Visi arsitektur berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (glass houses effect), juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas dibanding kuantitas ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan, kenyamanan, estetika dan nilai tambah.

Secara normatif, hal ini sudah terakomodasi dalam peraturan perundangan seperti ketentuan tentang fungsi bangunan gedung, persyaratan tata bangunan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan estetika pada berbagai skala dan cakupan baik ruangan, bangunan, lingkungan, maupun persyaratan keandalan bangunan gedung yang meliputi keselamatan, kesehatan, kenyamaman dan kemudahan. Dari sisi ini, kesadaran faktor manusia dikedepankan dibanding faktor lain. Hal ini mengingat paradigma yang juga sudah berubah dan mengalami perkembangan yang awalnya sebagai paradigma pertumbuhan ekonomi, kemudian bergeser ke paradigma kesejahteraan. Di era reformasi dan demokratisasi politik di Indonesia, mulai bergeser ke pola paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia (people centered development paradigm) yang lebih bernuansa pemberdayaan komitmen internasional.

sumber : http://architecturejournals.wordpress.com/2009/02/17/konsep-arsitektur-berkelanjutan/